Dalam artikel ini kita akan membahas tentang detik-detik proklamasi, isi teks proklamasi, dan pidato sukarno
Detik-detik Menjelang Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
Pada 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kalah kepada Sekutu. Saat itu terjadi kekosongan kekuasaan di Indonesia, karena Inggris (yang bertugas memelihara keamanan Asia Tenggara, termasuk Indonesia) belum tiba di Indonesia.Situasi ini dimanfaatkan para pemimpin khususnya para pemuda untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan. Situasi ini dikenal dengan peristiwa Rengasdengklok.
Ketika Bung Karno dan Bung Hatta kembali dari Dalat (setelah menghadiri undangan Marsekal Terauchi, 12-14 Agustus 1945), Sutan Syahrir memberitahukan kepada mereka bahwa Jepang sudah menyerah kepada sekutu. Beliau meminta Bung Karno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Para pemuda yang dipimpin Sukarni dan Wikana mendesak kedua pemimpin itu untuk memproklamasikan kemerdekaan saat itu juga. Namun Bung Karno menolak permintaan tersebut, karena hendak berunding dengan para anggota PPKI.
Hal itu dianggap para pemuda sebagai tindakan yang lamban. Mereka ingin bertindak cepat dan mengadakan gerakan revolusi, dengan menyerang, merampas senjata, dan merebut kekuasaan Jepang secara kekerasan.
Karena Bung Karno menolak permintaan para pemuda, pada tanggal 16 Agustus 1945 dinihari Bung Karno dan Bung Hatta dibawa para pemuda ke Rengasdengklok (Markas Kesatuan PETA). Mereka diharapkan para pemuda untuk memimpin revolusi dengan Rengasdengklok sebagai pusatnya.
Tapi rencana itu gagal, karena Bung Karno dan Bung Hatta dijemput MS. Subardjo untuk melanjutkan rencana Proklamasi di Jakarta. Pemimpin tentara Jepang di Jakarta melarang Bung Karno mengadakan rapat.
Bung Karno dan Bung Hatta tidak memperdulikannya. Mereka mengadakan rapat mulai pukul 24.00 - 03.00 malam Jumat di rumah Laksamana Maeda (Perwira Tinggi AL Jepang) yang bersimpati kepada perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Rapat itu menghasilkan teks proklamasi, yang kemudian dibacakan esok harinya, Jumat 17 Agustus 1945 pukul 10.00 di ruangan kediaman Bung Karno di Pegangsaan Timur 56 Jakarta.
Isi Pidato Soekarno Saat Proklamasi
“Saudara-saudara sekalian!
Saya telah minta saudara-saudara hadir di sini untuk menyaksikan satu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun. Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita tetap menuju ke arah cita-cita. Juga di dalam zaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-berhenti. Di dalam zaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita percaya pada kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarat dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia, dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia-sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita. Saudara-saudara!
Dengan ini kami nyatakan kebulatan tekad."
Isi Teks Proklamasi
ProklamasiKami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dan lainlain, diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta.
Lihat juga : Sidang Kedua BPUPKI dan Pembentukan PPKI
0 Response to "Pidato Soekarno Saat Detik-detik Proklamasi dan Isi Dari Teks Proklamasi"
Post a Comment