Pembayaran

Pengertian dan Contoh Cerita Dongeng Anak sebelum Tidur

Berikut ini adalah pembahasan tentang dongeng anak yang meliputi pengertian dongeng, contoh dongeng, contoh cerita dongeng, contoh dongeng anak, dongeng sebelum tidur, cara menyimpulkan isi dongeng, dongeng anak sebelum tidur, cerita dongeng anak.

Pengertian Dongeng

Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi, terutama tentang kejadian pada zaman dahulu yang bersifat aneh-aneh/ajaib. Dongeng memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan, antara lain sebagai alat pendidikan dan sebagai hiburan. Cerita-cerita dongeng banyak memuat pelajaran moral yang dapat diambil hikmahnya.
Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang. (Wikipedia)

Contoh Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur (1)


ARYA MENAK

Dikisahkan pada zaman Arya Menak hidup, pulau Madura masih sangat subur. Hutannya sangat lebat. Ladang-ladang padi menguning. Arya Menak adalah seorang pemuda yang sangat gemar mengembara ke tengah hutan.

Pada suatu bulan purnama, ketika dia beristirahat di bawah pohon di dekat sebuah danau, dilihatnya cahaya sangat terang berpendar di pinggir danau itu. Perlahan-lahan ia mendekati sumber cahaya tadi. 

Alangkah terkejutnya, ketika dilihatnya tujuh orang bidadari sedang mandi dan bersenda gurau di sana. Ia sangat terpesona oleh kecantikan mereka. Timbul keinginannya untuk memiliki seorang di antara mereka. Ia pun mengendap-endap, kemudian dengan secepat kilat diambil sebuah selendang dari bidadari-bidadari itu.

Tak lama kemudian, para bidadari itu selesai mandi dan bergegas mengambil pakaiannya masing-masing. Mereka pun terbang ke istananya di surga kecuali yang termuda. Bidadari itu tidak dapat terbang tanpa selendangnya. Ia pun sedih dan menangis.

Arya Menak kemudian mendekatinya. Ia berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi. Ditanyakannya apa yang terjadi pada bidadari itu. Lalu ia mengatakan: “Ini mungkin sudah kehendak para dewa agar bidadari berdiam di bumi untuk sementara waktu. Janganlah bersedih. Saya akan berjanji menemani dan menghiburmu.”

Bidadari itu rupanya percaya dengan omongan Arya Menak. Ia pun tidak menolak ketika Arya Menak menawarkan padanya untuk tinggal di rumah Arya Menak. Selanjutnya, Arya Menak melamarnya. Bidadari itu pun menerimanya.

Dikisahkan, bahwa bidadari itu masih memiliki kekuatan gaib. Ia dapat memasak sepanci nasi hanya dari sebutir beras. Syaratnya adalah Arya Menak tidak boleh menyaksikannya. Pada suatu hari, Arya Menak menjadi penasaran. 

Beras di lumbungnya tidak pernah berkurang meskipun bidadari memasaknya setiap hari. Ketika istrinya tidak ada di rumah, ia mengendap-endap ke dapur dan membuka panci tempat istrinya memasak nasi. 

Tindakan ini membuat kekuatan gaib istrinya sirna. Bidadari sangat terkejut mengetahui apa yang terjadi. Mulai saat itu, ia harus memasak beras dari lumbung Arya Menak. Lama kelamaan beras itu pun makin berkurang.

Pada suatu hari, dasar lumbung padi sudah kelihatan. Alangkah terkejutnya bidadari itu ketika dilihatnya tersembul selendangnya yang hilang. Begitu melihat selendang tersebut, timbul keinginannya untuk pulang ke sorga.

Pada suatu malam, ia mengenakan kembali semua pakaian sorganya. Tubuhnya menjadi ringan, ia pun dapat terbang ke istananya.

Arya Menak menjadi sangat sedih. Karena keingintahuannya, bidadarimeninggalkannya. Sejak saat itu, ia dan anak keturunannya berpantang untuk memakan nasi. 

Sumber: www.sarikata.com

Mengungkapkan Hal-hal Menarik dari Dongeng

Simpulan adalah pendapat terakhir berdasarkan uraian-uraian sebelumnya.
Cobalah kamu simpulkan hal-hal yang menarik atau tidak menarik dari dongeng yang telah kamu diskusikan tadi dalam bentuk narasi yang menarik!
Hal menarik pada dongeng tersebut adalah ajaran/ nilai-nilai yang ditanamkan pengarang. Kelicikan dan kebusukan serta akibat-akibatnya digambarkan secara menarik sehingga dapat memberi pelajaran bagi pembacanya.
Dongeng banyak memberikan tuntunan moral kepada kita. Nilai-nilai luhur banyak terdapat pada dongeng yang diwariskan para leluhur kita.

Contoh Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur (2)


JAKA TOLE

Tersebutlah seorang anak Madura bernama Jaka Tole. Karena kesaktiannya, ia berhasil menegakkan pintu gerbang Keraton Majapahit. Jaka Tole seorang prajurit yang tangkas dan cekatan dalam memimpin pasukan. Setiap pemberontakan terhadap Majapahit selalu berhasil ia padamkan dengan tidak terlalu banyak memakan korban. Tidak aneh kalau Raja sangat sayang kepadanya. Ia sering mendapat hadiah dari Raja.

Karena Raja sangat sayang kepada Jaka Tole, ada beberapa orang iri hati kepadanya. Mereka yang merasa tidak senang itu menyebarkan fitnah bahwa kesetiaan Jaka Tole kepada Raja hanya setengah-setengah. Jaka Tole berjuang bukan untuk kejayaan Majapahit, tetapi sekedar mendapatkan hadiah dari Paduka Raja.

Fitnah itu akhirnya sampai ke telinga Raja. Raja sebenarnya ragu akan kebenaran berita itu. Raja pun memutuskan untuk menguji kesetiaan Jaka Tole. Untuk membuktikan kesetiaan Jaka Tole, Raja pun akan menjodohkan dengan putrinya yang buta.

Raja mulai berbicara, “Jaka Tole, aku mempunyai seorang putri bernama Dewi Ratnadi. Maukah engkau seandainya ia kujodohkan denganmu?”

“Saya siap untuk dijodohkan dengan putri Paduka,” jawab Jaka Tole dengan suara tegas.

“Tetapi, apakah engkau tidak akan menyesal kemudian hari?” tanya Raja.

“Mengapa saya akan menyesal?” tanya Jaka Tole.

“Ketahuilah,” kata Raja menjelaskan, “Putriku ini buta. Apakah engkau tetap bersedianya mengawininya?’

“Saya tetap bersedia,” jawab Jaka Tole dengan suara mantap.

Raja tersenyum gembira mendengar jawaban Jaka Tole yang meyakinkan itu.

Beberapa hari kemudian pesta perkawinan pun dilaksanakan. Setelah upacara dan pesta pernikahan selesai, JakaTole dan istrinya minta izin kepada Raja untuk pulang ke Sumenep. Raja mengijinkan mereka. 

Para pegawai keraton pun menyiapkan tandu untuk mengantar ke Sumenep, tetapi Jaka Tole menolak untuk diantar. Sambil menggendong istrinya, Jaka Tole berangkat ke arah timur meninggalkan pusat pemerintahan Majapahit yang indah permai. Jaka Tole tetap menunjukkan rasa sayangnya kepada istrinya.

Setelah sampai di pelabuhan Gresik, Jaka Tole dan istrinya beristirahat beberapa hari di bandar yang ramai disinggahi perahu-perahu dari berbagai negeri. Kemudian, mereka menyebarang laut menuju barat Pulau Madura. Setelah naik ke darat, istrinya ingin mandi.

Jaka Tole bingung karena di sekitar tempat itu tidak ada sumur atau sungai. Lalu, ia mengambil tongkat istrinya. Setelah tongkat itu dicabut, keluarlah air yang memancar dari dalam tanah langsung menyemprot wajah istrinya.

“Kanda Jaka Tole,” teriak Dewi Ratnadi dengan gembira, “Aneh sekali, mata saya sekarang bisa melihat.”

“Benarkah itu, Dewi? Tanya Jaka Tole setengah tidak percaya.

“Betul,” jawab Dewi Ratnadi, “Untuk apa saya berdusta. Coba lihatlah kedua mata saya. Saya sekarang sudah bisa memandang wajah Kanda.”

Jaka Tole pun memperhatikan mata istrinya. Tampak mata istrinya sudah terbuka dengan biji mata seindah bintang kejora. Hati Jaka Tole sangat gembira. Ia memanjatkan doa dan bersyukur kepada Tuhan atas anugerah yang tiada terkira ini..

Air yang keluar dari dalam tanah itu akhirnya menjadi sumber air yang sangat jernih. Tempat itu sampai sekarang disebut Soca, artinya mata. Dalam perjalanan selanjutnya mereka terus berjalan ke arah timur. 

Berhari-hari lamanya mereka berjalan melewati dataran rendah yang luas dan naik turun perbukitan. Ketika tiba di sebuah tempat, istrinya ingin mandi, Jaka Tole pun menancapkan tongkatnya ke tanah. Keluarlah air yang sangat deras. Sumber besar yang terletak di sebelah timur laut kota Sampang itu disebut Omben.

Perjalanan Jaka Tole dan istrinya pun diteruskan menuju ke timur. Setelah sampai di Sumenep, Jaka Tole disambut dengan gembira oleh ayah bundanya serta masyarakat Sumenep. Apalagi Jaka Tole membawa pulang seorang isteri yang cantik rupawan.

Kakak Jaka Tole dari pihak ibu bernama Pangeran Saccadiningrat, adalah seorang raja yang memerintah negeri Sumenep. Pemerintahannya berada di bawah kekuasaan Majapahit. Setelah Saccadiningrat memasuki usia tua. Jaka Tole pun dinobatkan sebagai adipati yang memerintah wilayah Sumenep. Di bawah kepemimpinan Jaka Tole, masyarakat Sumenep benar-benar merasakan kemakmuran dan keadilan.

Baca juga: Menyampaikan Pengumuman

0 Response to "Pengertian dan Contoh Cerita Dongeng Anak sebelum Tidur"

Post a Comment